Monday, May 9, 2011

Yuk, ke Cimory...


Cisarua Mountain Dairy Farm (Cimory) berada di daerah puncak Jl. Raya Puncak, 7 KM dari gerbang tol Ciawi. Cimory menjual beraneka makanan. Tapi yang paling popular sepertinya produk susunya (sesuai dengan namanya lah…) youghurt dan susu sapi murni. Pertama masuk sih, kelihatannya biasa aja. 


Begitu masuk ke dalam, banyak makanan-makanan ringan yang dijual

Tapi begitu melangkah lebih dalam lagi, saya baru nyadarin, tempat ini cozy banget. Resto dengan nuansa alam dan ada tempat main untuk anak-anak juga loh…




Jadi, yuk ke cimory... 

Monday, April 4, 2011

Swim…swim…swim…

Sha 16 mos + 3 days


Hari sabtu tiba!!! Waktunya berenang…

Tapi kali ini, ingin cari alternatif tempat berenang yang lain. Biasanya, kalau di Jakarta, kami suka berenang di Kolam Renang Cikini indoor yang ada di belakang hotel F1 (Rp. 20.000 untuk hari biasa, dan Rp. 25.000 untuk weekend. Untuk anak seusia Sha, masih free).


Berdasarkan info dari teman suami, ada loh arena bermain dan berenang di tengah kota. Namanya Kolam Renang Tirtamas yang berlokasi di Kompleks Taman Palem daerah Pondok Kelapa.

Biaya tiket masuknya pun lebih murah, yaitu Rp. 12.500 saat weekend, dan untuk anak mulai 1 tahun sudah harus beli tiket juga…
Tapi wahananya juga seru untuk anak-anak.




Bisa dicoba kalau mau berwisata air yang gak jauh-jauh dari jakarta…

Friday, April 1, 2011

PERSIAPKAN DANA PENDIDIKAN ANAK SEDINI MUNGKIN

Sha 16 mos
Sekarang, Sha sudah hampir memasuki usia pendidikan dininya, dan kemudian masuk ke pendidikan formal SD-SMP-SMA-Kuliah. Kalau dipikir-pikir, memang masih jauh, sih. But guess what? Setelah saya hitung-hitung semua biaya pendidikan mulai dari Play Group (PG) s.d S2, ternyata it is a very large number. Gak mau deh, nunggu sampai waktunya tiba untuk kemudian berpusing-pusing ria mengumpulkan uang untuk sekolah anak kami. We want to be the smart parent (ceilee)…

Okay… Tahap pertama : IDENTIFIKASI BIAYA PENDIDIKAN ANAK MULAI DARI PG s.d S2 (terinspirasi dari website qmfinancial)
Such a huge amount kan… #lap kening#. Tapi orangtua saya selalu mengajarkan, jangan sampai saat tiba waktunya membayar biaya pendidikan menjadi bencana buat kita. Jadi mesti dipersiapkan sedini mungkin.

Tahap kedua : IDENTIFIKASI ALTERNATIF-ALTERNATIF INVESTASI UNTUK DANA PENDIDIKAN ANAK

Berdasarkan alternatif-alternatif yang ada, maka penempatan dana dapat dilakukan sbb :

1. Untuk kebutuhan dana kurang dari 10 tahun, ditempatkan sbb :
     - Tabungan Bank
     - Deposito
     - Asuransi Pendidikan

2. Untuk kebutuhan dana diatas 10 tahun, ditempatkan sbb :
    - Gold
    - Reksadana
    - Tanah
    - Asuransi Pendidikan

3. Kebutuhan asuransi jiwa, wajib untuk kepala keluarga yang memiliki tanggungan

Jadi, yuk kita siapkan dana pendidikan untuk anak-anak kita sedini mungkin. Karena kita gak akan pernah tau apa yang akan terjadi nanti...

Bakso Rudal Jl. Anggrek

Waktu weekend kemarin, kami bertiga berangkat ke bandung. Dari rumah, saya sudah berniat, pokoknya mesti mampir ke tempat makan bakso favorit saya di bandung, zaman kuliah dulu. Namanya Bakso Rudal Anggrek. Dia terletak di jln Anggrek. Masuk lewat jalan supratman. Kalau dari pintu tol pasteur, lurus terus, naik flyover pasupati sampai jalan surapati. Sampai lampu merah gasibu, belok kanan, lalu belok kiri lagi. Lurus terus sampai jalan Supratman. Selanjutnya bisa ikuti peta berikut (source: google map). Semoga bisa membantu ya …


Meskipun cuma beratapkan tenda, tapi tempat ini ramai dikunjungi orang-orang.

Walaupun hujan dan macet, semangat kami gak padam, demi mengejar 1 mangkok bakso anggrek (hmmm… 2 mangkok, sih lebih tepatnya!!).

Sampai sana, usaha kami gak sia-sia. Rasa baksonya masih tetap yummy. Bakso besarnya ada 2 macem : daging dan daging-telor. Dua-duanya enak.

Harganya Rp. 10.500 per mangkok.

So, kalo main-main ke Bandung, jangan lupa mampir ke sini ya…

Tuesday, March 29, 2011

Vaksin MMR, is that okay?

Sha 16 mos


Akhirnya setelah sha pulih dari pileknya, kami bawa sha untuk diberi vaksin influensa tadi malam.

Dokter sempat menawarkan pada kami “mau divaksin MMR, gak?”. Saya sempat berpikir, dan ingat beberapa artikel dan cerita teman-teman tentang efek pemberian vaksin itu pada anak : AUTISME.

Dokter sepertinya sih tahu apa yang melayang-layang dalam pikiran kami. Dia lalu menjelaskan bahwa jika setelah anak diberi vaksin MMR dan mengalami autisme, jangan salahkan vaksinnya. Karena, there is nothing to do with the vaccine. Kembali lagi, yang salah adalah gaya hidup kita. Jika orangtua tidak memperhatikan anaknya, sibuk sendiri, dan anak pun lebih suka main sendiri dengan caranya sendiri, maka kemungkinan besar dia akan menjadi autis. Kejadian ini lebih sering menimpa anak-anak yang dijaga oleh pembantu atau babysitternya. Pembantu/BS asik nonton sinetron, dan anak juga asik main sendiri.

Setelah dijelaskan demikian, kami pun jadi tenang begitu dokter menjadwalkan pemberian vaksin berikutnya adalah vaksin MMR.

Untuk lebih mengenal apa itu vaksin MMR (Mumps, Measles, Rubella), silahkan klik disini.

Atasi Pilek Secara Alami

Sha 16 mos


Sempat lebih dari 1 bulan Sha kena pilek dan batuk. Gak full 1 bulan juga sih. Sempat sembuh, tapi sekitar 1 atau 2 minggu kemudian pilek lagi. Tapi saat pilek kedua menyerang, kami tidak lagi memberi Sha obat. Soalnya kami pikir bahwa pilek itu menyerang daya tahan tubuh. Artinya, obat yang paling ampuh adalah banyak-banyak berdoa dan istirahat. Dan juga, kasian banget Sha kalo dikasih terlalu banyak obat-obat kimia.

Setelah browsing di internet dan membaca majalah-majalah tentang parenting, kami dapat info tentang obat alami untuk memulihkan pilek : JAHE & MADU. Lalu, saya coba buat di rumah. Sekalian dbuat banyak aja. Soalnya korban pilek di rumah semakin bertambah, nih… wewww… mulai SIAGA 1, deh.

Caranya sih simple aja. Bersihkan jahe, kemudian potong-potong, lalu di rebus. Kalau sudah dingin, masukkan air jahe itu ke dalam botol. Begitu mau diminum, tinggal di tuang dalam gelas, kemudian campur dengan madu. Untuk anak-anak, air jahe gak perlu banyak-banyak. Soalnya panas banget. Atau, madunya diberikan lebih banyak.

Setelah minum jahe, Sha mulai meler-meler… Tapi terus, bobo nya enak banget. Mungkin karena hidungnya jadi gak mampet.

Sekarang, sha udah gak pilek lagi, jadi bisa dibawa ke dokter untuk imunisasi, deh…

Wednesday, March 23, 2011

Sha’s Sunday School…

Sha 15 mos.


Sudah beberapa minggu ini, kami ikutkan Sha ke Sekolah Minggu. Tujuannya, supaya Sha bisa merasakan beribadah setiap hari minggu, dengan cara yang sesuai dengan usianya. Dan terlebih lagi, supaya Sha bisa bersosialisasi dengan teman-teman (yang hampir) sebayanya.

Pertama kali ikut, Sha gak malu-malu sih. Dia langsung terkesima melihat banyak banget teman-teman yang ada disekolah minggu. Trus, dia dengan excited nya menunjuk ke arah mereka sambil ngomong “kakak…kakak…kakak…”. Lucu banget sih. Maklum lah, selama di rumah, Sha jarang banget bermain dengan anak-anak sebaya. Paling juga lihat anak-anak kecil tetangga yang main sepeda sekitar rumah kami.

Begitu nyanyi lagu puji-pujian, Sha juga ikut tepuk-tepuk tangan dan mengangkat tangannya.

Begitu selesai puji-pujian, anak-anak dibagi kelas berdasarkan usianya untuk mendengarkan Firman Tuhan. Sha termasuk kelas balita. Dengan tema Firman Tuhan yang sama dengan semua kelompok usia, para kakak yang menyampaikan Firman Tuhan menyampaikan dengan cara yang berbeda-beda, sesuai dengan kelompok usianya.

Untuk kelas Sha, kakak pembawa Firman membawa alat peraga berupa gambar yang dia tunjukkan kepada anak-anak. Sambil cerita dan sekali-kali mengajukan pertanyaan-pertanyaan simple buat mereka. Tapi tentunya anak seumur Sha belum bisa terlalu berinteraksi seperti kakak-kakaknya yang berumur 5 tahun. Sha hanya menyimak cerita Firman Tuhan yang disampaikan. Good point. Dan cara itu juga sepertinya bisa saya terapkan di rumah. Setelah itu, Firman Tuhan juga dilanjutkan dengan pelajaran mewarnai. Sha jadi belajar mengenal pensil warna. Tapi saya mesti tetap waspada. Jangan sampai masuk mulut, kena mata, dll.

Anyway, berbicara tentang pendidikan agama, tentunya itu mesti berangkat dari kebiasaan di rumah. Jadi, kami selama ini memang terus melibatkan Sha dalam kegiatan ibadah pribadi kami di rumah. Berdoa sebelum berangkat kerja, berdoa sebelum makan, saat teduh dan baca alkitab sebelum tidur. Memang sih, awalnya Sha nampak gak tertarik. Tapi suatu hari kami sempat surprise juga dengan beberapa moment yang diciptakan Sha. Misalnya pada saat kami selesai berdoa dan bilang “haleluya…”, Sha yang melanjutkan kalimat kami dengan kata “Aaa…” dan kami semua dengan kompak melanjutkan dengan “…miiinnn”. Hahahaha… selama ini, ternyata Sha selalu menyimak (walau nampaknya sibuk sendiri), bahwa setiap doa yang kami naikkan, selalu ditutup dengan kalimat “Haleluya, Amin…”. Atau pada saat kami menyanyikan lagu pujian, tangan Sha otomatis terangkat ke atas, layaknya orang dewasa yang sedang menaikkan lagu pujian dengan khusuk. Oalaahhh.. anak kami Sha, sudah besar rupanya… sudah pandai menirukan perilaku orang, dan bahkan sudah pandai menirukan beberapa kata, kalimatd an lagu. Wah, kami mesti lebih berhati-hati lagi, nih… jangan sampai nanti Sha meniru hal yang gak baik.